Penyakit Stroke
Penyakit Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti. Oleh karena itu, terkadang penyakit Stroke dinamakan juga sebagai penyakit “serangan otak”. Penyakit Stroke termasuk penyakit cerebrovascular (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan infarct cerebral (kematian jaringan otak) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan bahwa penyakit Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu
Penyakit Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Penyakit Stroke Ischemic
- Penyakit Stroke Hemorrhagic
- Penyakit Stroke thrombotic: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
- Penyakit Stroke embolic: tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
- Systemic hypoperfusion: berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Penyakit Stroke Hemorrhagic ada 2 jenis, yaitu:
- Intracerebral Hemorrhagic: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
- Subarachnoid Hemorrhagic: pendarahan yang terjadi pada ruang Subarachnoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Tanda dan Gejala Penyakit Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala penyakit Stroke terbagi menjadi berikut:- Bagian sistem saraf pusat: kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
- Batang otak, di mana terdapat 12 saraf cranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
- Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Faktor Penyebab Penyakit Stroke
Faktor resiko medis, antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat penyakit Stroke dalam keluarga, migrain.Faktor resiko perilaku, antara lain merokok (aktif & pasif), makanan tidak sehat (junk food, fast food), alkohol, kurang olahraga, mendengkur, kontrasepsi oral, narkoba, obesitas.
Sekitar 80% pemicu penyakit Stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis. Menurut statistik, 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu penyakit Stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Derita Pasca Penyakit Stroke
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dalam waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat.Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena penyakit Stroke. Dari jumlah tersebut:
- 1/3 –> bisa pulih kembali,
- 1/3 –> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
- 1/3 sisanya –> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Akibat penyakit Stroke lainnya:
- 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
- 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
- 70% menderita depresi.
- 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska penyakit Stroke, juga yang menderita penyakit Stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
Karena ancaman hingga merenggut nyawa dan penderitaan yang diakibatkan oleh penyakit Stroke. Maka hidup tanpa penyakit Stroke merupakan dambaan bagi semua orang.
Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah penyakit Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya penyakit Stroke.
No comments:
Post a Comment